Rabu, 11 November 2020

Meneladani Para Pejuang untuk Memajukan Universitas Jember

 

Nama : SOFI LAILATUL ZAHRO

NIM   : 180110301029

Tugas : Review Webinar Sarasehan Lintas Generasi

 

“Meneladani Para Pejuang untuk Memajukan Universitas Jember”

Universitas Jember adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang terletak di Kota Jember, Provinsi Jawa Timur.

Sejarah Universitas Jember berasal dari gagasan dr. R. Achmad  bersama-sama dengan R. Th. Soengedi dan R. M. Soerachman yang bercita-cita mendirikan perguruan tinggi di Jember. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, pada tanggal 1 April 1957 ketiganya membentuk panitia yang diberi nama Panitia Triumviraat dengan komposisi Ketua dr. R. Achmad, Penulis R. Th. Soengedi, dan Bendahara R. M. Soerachman. Kemudian Panitia Triumviraat ini pada tanggal 5 Oktober 1957 membentuk yayasan dengan nama Yayasan Universitas Tawang Alun dengan fakultas awal yaitu fakultas hukum . Yayasan Universitas Tawang Alun inilah yang kemudian mendirikan Universitas Swasta di Jember dengan nama Universitas Tawang Alun yang kemudian disingkat UNITA. Dalam perjalanannya, ketiga tokoh tersebut mendapatkan dukungan penuh oleh Bupati Jember yaitu R. Soedjarwo. Pada tanggal 18 Agustus 1958 mulai membangun gedung kampus UNITA di Jln, Muhammad Soerdi yang menjadi cikal bakal.

Pada tahun 1959 tepatnya pada tanggal 26 Januari 1959, R. Soedjarwo diangkat sebagai Ketua Yayasan UNITA. Secara kebetulan, pada periode 1957 sampai dengan 1964, R. Soedjarwo juga menjabat sebagai Ketua DPRD Swatantra. Pada saat menjabat  sebagai Bupati Jember waktu itu,  R. Soedjarwo mempunyai perhatian cukup besar terhadap pembangunan pendidikan di Kabupaten Jember. Mengingat bahwa anggaran pemerintah saat itu masih sangat terbatas maka, untuk menunjang bidang pendidikan, R. Soedjarwo bersama  tokoh-tokoh masyarakat lainnya


 kemudian mendirikan Yayasan Pendidikan Kabupaten Jember (YPKD) dengan menggali dana dari masyarakat untuk menunjang dunia pendidikan. Salah satu cara yang unik dalam mengumpulkan dana, R. Soedjarwo minta sumbangan dari masyarakat Kabupaten Jember berupa barang-barang bekas seperti botol kosong, kelapa dan lainnya untuk dijual kembali. Kemudian dananya dipergunakan untuk membantu UNITA  dan sekolah-sekolah yang lain. Pada tahun 1960 satu - persatu fakultas bertambah, yaitu Fakultas Sosial Politik, FKIP , Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pertanian.

Kampus Universitas Jember di Tegal Boto, sebenarnya sudah diimpikan R. Soedjarwo. Saat itu tahun 1961, Tegal Boto masih berupa daerah terpencil dan tidak bisa dijangkau transportasi darat. Untuk membuka daerah tersebut, R. Soedjarwo mulai membangun jembatan di jalan PB Sudirman arah ke Jalan Mastrip pada 1961. Jembatan tersebut baru selesai pada tahun 1976 dan hingga kini dikenal sebagai Jembatan Jarwo.

 Perjuangan UNITA secara efektif masih dimulai tahun 1961 dimana R. Soedjarwo mengirim beberapa delegasi ke Jakarta. Untuk menyongsong rencana tersebut, Yayasan UNITA kemudian mengirim kembali delegasinya pada 14 - 24 Maret 1962. Namun di luar dugaan, telah terjadi pergantian Menteri PTIP, yaitu Prof. Dr. Ir. Thoyib Hadiwidjaja yang mempunyai kebijakan baru bahwa tidak membenarkan penegerian dua universitas dalam satu provinsi secara bersamaan. Akibat penundaan penegerian UNITA  tersebut, UNITA akhirnya diintegrasikan dengan Universitas Brawidjaya Malang menjadi Universitas Brawidjaya cabang Jember, pada tanggal 5 Januari 1963. Hal ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Jember dan mahasiswa UNITA  khususnya. Melihat hambatan tersebut R. Soedjarwo terus berusaha dengan mengirim delegasi ke Jakarta hingga mendapatkan dukungan dari DPRD untuk mendesak pemerintah pusat, yang mana untuk menegerikan UNITA  menjadi universitas negeri secepatnya yaitu Unej. Berdasarkan SK Mentri PPT Nomer. 151, pada tanggal 9 November 1964 resmi menjadi  Universitas Negeri Jember.

Awal berdirinya pada tahun 1964, Universitas Negeri Djember yang disingkat UNED, memiliki lima fakultas, yang terdiri dari Fakultas Hukum di Jember, dengan cabangnya di Banyuwangi, Fakultas Sosial dan Politik dan Fakultas Pertanian di Jember, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra di Banyuwangi. Dengan rektor pertama dijabat oleh dr. R. Achmad Soejarwoe kemudian dengan perbaikan susunan kata dari ejaan lama  ke ejaan yang disempurnakan, Universitas Negeri Djember berubah nama menjadi Universitas Negeri Jember dengan singkatan UNEJ. Dari situlah nama UNEJ berasal, walaupun saat ini kata "Negeri" dihilangkan sehingga menjadi Universitas Jember, nama UNEJ sudah telanjur melekat dikalangan masyarakat sekitar.

 

Kepemimpinan rektor pertama UNEJ dr. R. Achmad dilanjutkan oleh Letkol Soedi Harjohoedojo (1967-1969), Letkol Soetardjo, SH (1969-1978) dan Kolonel Drs. H.R. Warsito (1978-1986). Kemudian Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa (1986 - 1995), Prof. Dr. Kabul Santoso, M.S. (1995 - 2003), Dr. Ir. T. Sutikto, M.Sc. (2003 - 2012), Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D. (2012 -2020), dan Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng. (2020 sampai sekarang) dengan memiliki 4 cabang. Perjalanan sejarah para pejuang yang panjang yang membuahkan hasil yang tidak sia – sia, semoga menjadi Universitas kebangsaan yang lebih mencetak generasi yang menguntungkan bangsa negara dan agama.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar