Nama : SOFI LAILATUL ZAHRO
NIM : 180110301029
Tugas
: Review Webinar Sarasehan Lintas Generasi
“Meneladani Para Pejuang untuk Memajukan Universitas Jember”
Universitas
Jember adalah salah satu perguruan
tinggi negeri yang terletak di Kota Jember, Provinsi Jawa Timur.
Sejarah Universitas Jember berasal dari gagasan dr. R. Achmad bersama-sama dengan R. Th. Soengedi dan R. M.
Soerachman yang bercita-cita mendirikan perguruan tinggi di Jember.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, pada
tanggal 1 April 1957
ketiganya membentuk panitia yang diberi nama
Panitia Triumviraat dengan komposisi Ketua dr. R. Achmad, Penulis R. Th. Soengedi, dan Bendahara R. M. Soerachman. Kemudian
Panitia Triumviraat ini pada
tanggal 5 Oktober
1957 membentuk yayasan
dengan nama Yayasan Universitas
Tawang Alun dengan fakultas awal yaitu fakultas hukum . Yayasan Universitas
Tawang Alun inilah yang kemudian
mendirikan Universitas Swasta di Jember dengan nama Universitas Tawang Alun yang kemudian disingkat UNITA. Dalam perjalanannya, ketiga tokoh tersebut mendapatkan dukungan penuh oleh Bupati Jember yaitu R. Soedjarwo.
Pada tanggal 18 Agustus 1958 mulai membangun gedung kampus UNITA di Jln,
Muhammad Soerdi yang menjadi cikal bakal.
Pada tahun 1959 tepatnya pada tanggal
26 Januari 1959, R. Soedjarwo diangkat
sebagai Ketua Yayasan UNITA. Secara
kebetulan, pada periode 1957 sampai dengan 1964, R. Soedjarwo juga menjabat sebagai Ketua DPRD Swatantra. Pada saat
menjabat
sebagai Bupati Jember waktu itu,
R. Soedjarwo mempunyai
perhatian cukup besar
terhadap pembangunan pendidikan di Kabupaten Jember. Mengingat bahwa anggaran pemerintah saat itu masih sangat terbatas maka, untuk menunjang
bidang pendidikan, R. Soedjarwo bersama tokoh-tokoh masyarakat lainnya
kemudian mendirikan Yayasan Pendidikan
Kabupaten Jember (YPKD) dengan menggali dana dari masyarakat untuk menunjang
dunia pendidikan. Salah satu cara yang unik dalam mengumpulkan dana, R.
Soedjarwo minta sumbangan dari masyarakat Kabupaten Jember berupa barang-barang
bekas seperti botol kosong, kelapa dan lainnya untuk dijual kembali. Kemudian
dananya dipergunakan untuk membantu UNITA dan sekolah-sekolah yang lain. Pada tahun 1960
satu - persatu fakultas bertambah, yaitu Fakultas Sosial Politik, FKIP ,
Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pertanian.
Kampus Universitas Jember di Tegal Boto, sebenarnya sudah
diimpikan R. Soedjarwo. Saat itu tahun 1961, Tegal Boto masih berupa daerah
terpencil dan tidak bisa dijangkau transportasi darat. Untuk membuka daerah
tersebut, R. Soedjarwo mulai membangun jembatan di jalan PB Sudirman arah ke
Jalan Mastrip pada 1961. Jembatan tersebut baru selesai pada tahun 1976 dan
hingga kini dikenal sebagai Jembatan Jarwo.
Perjuangan UNITA
secara efektif masih dimulai tahun 1961 dimana R. Soedjarwo mengirim beberapa
delegasi ke Jakarta. Untuk menyongsong
rencana tersebut, Yayasan UNITA kemudian mengirim kembali
delegasinya pada 14 - 24 Maret 1962. Namun di luar dugaan, telah
terjadi pergantian Menteri PTIP, yaitu Prof. Dr. Ir. Thoyib Hadiwidjaja yang mempunyai kebijakan baru bahwa tidak
membenarkan penegerian dua universitas dalam satu provinsi secara bersamaan. Akibat penundaan
penegerian UNITA tersebut, UNITA akhirnya diintegrasikan dengan
Universitas Brawidjaya Malang menjadi
Universitas Brawidjaya cabang Jember, pada tanggal 5 Januari 1963. Hal ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Jember dan mahasiswa UNITA khususnya. Melihat
hambatan tersebut R. Soedjarwo terus berusaha dengan mengirim delegasi ke Jakarta hingga
mendapatkan dukungan dari DPRD untuk
mendesak pemerintah pusat, yang mana untuk
menegerikan UNITA menjadi universitas negeri secepatnya yaitu Unej. Berdasarkan SK Mentri PPT Nomer.
151, pada tanggal 9 November 1964 resmi menjadi Universitas Negeri Jember.
Awal
berdirinya pada tahun 1964,
Universitas Negeri Djember yang disingkat UNED,
memiliki lima fakultas, yang terdiri dari Fakultas
Hukum di Jember, dengan cabangnya di Banyuwangi, Fakultas
Sosial dan Politik dan Fakultas
Pertanian di Jember, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra di Banyuwangi. Dengan rektor pertama dijabat oleh dr.
R. Achmad Soejarwoe kemudian
dengan perbaikan susunan kata dari ejaan lama ke ejaan
yang disempurnakan, Universitas Negeri Djember berubah nama menjadi Universitas Negeri Jember dengan singkatan UNEJ. Dari situlah nama UNEJ berasal, walaupun saat ini kata "Negeri"
dihilangkan sehingga menjadi Universitas Jember, nama UNEJ sudah
telanjur melekat dikalangan masyarakat sekitar.
Kepemimpinan rektor pertama UNEJ dr. R. Achmad dilanjutkan
oleh Letkol Soedi Harjohoedojo (1967-1969), Letkol Soetardjo, SH (1969-1978)
dan Kolonel Drs. H.R. Warsito (1978-1986). Kemudian Prof. Dr. Simanhadi
Widyaprakosa (1986 - 1995), Prof. Dr. Kabul Santoso, M.S. (1995 - 2003), Dr.
Ir. T. Sutikto, M.Sc. (2003 - 2012), Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D. (2012
-2020), dan Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng. (2020 sampai sekarang) dengan memiliki
4 cabang. Perjalanan sejarah para pejuang yang panjang yang membuahkan hasil
yang tidak sia – sia, semoga menjadi Universitas kebangsaan yang lebih mencetak
generasi yang menguntungkan bangsa negara dan agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar