Sabtu, 31 Oktober 2020

REVIEW SEJARAH PEDESAAN

 

NAMA  : SOFI LAILATUL ZAHRO

NIM        : 180110301029

REVIEW MATERI 

Pada abad 16-18 ada konsep tata kota zaman Hindu-Budha, zaman Islam, zaman kolonial dan modern Di pojokan alun-alun pada zaman modern ditambah lapas. Smith dan Zopf mengemukakan pendapat tentang pola pemukiman, menurut mereka pola pemukiman berkaitan dengan hubungan-hubungan keruangan (spatial) antara pemukiman penduduk desa yang satu dengan yang lain dan dengan lahan pertanian mereka. Paul H. Landis menggambarkan adanya empat tipe pola pemukiman, yaitu :

1.      Mengelompok murni

2.      Mengelompok tidak murni

3.      Menyebar teratur

4.      Menyebar tidak teratur.

Struktur Biososial adalah struktur sosial yaitu vertikal dan horizontal berkaitan dengan faktor-faktor biologis faktor biologis seperti profil desa, usia, perkawinan, suku bangsa dan lainnya. Keterkaitan antara faktor biologis dan struktur sosial diperlihatkan melalui sifat mata pencaharian,dari nomaden kemudian menetap. Terjadilah pembagian pekerjaan secara seksual, seperti pembagian pekerjaan bahwa kalau laki-laki itu di luar rumah kalau perempuan di dalam rumah. Jenis kelamin usia suku bangsa itu terkait juga dengan mata pencaharian kemudian tenaga fisik menjadi faktor dominan sehingga orang yang lebih tua dan orang yang secara fisik lebih kuat itu biasanya adalah laki-laki daripada perempuan akan mendapatkan kedudukan yang tinggi.

Struktur Sosial Vertikal yaitu stratifikasi atau pelapisan sosial adalah merupakan gambaran dari kelompok-kelompok sosial dalam susunan hierarki, untuk mengenalinya digunakan lambang struktur atau satu simbol yang diperoleh dari benda yang menjadi pertanda dari suatu lapisan social. Contoh adalah kekayaan pendidikan keturunan itu dianggap mempunyai nilai lebih di masyarakat. Struktur sosial vertikal itu adalah aplikasi masa yang sifatnya adalah simbol-simbol yang dianggap sebagai sebagai apa itu urusan duniawi seperti, kekayaan, gaya hidup, pendidikan, keturunan.

Klasifikasi penduduk jawa menurut Sutardjo Kartohadikoesoemo penduduk desa Jawa menjadi beberapa lapisan sosial berdasarkan faktor pemilikan/penguasaan lahan pertanian, yaitu:

1.      Warga desa yang memiliki lahan pertanian, rumah, dan tanah pekarangan 

2.      Warga desa yang punya rumah dan tanah pekarangan  

3.      Warga desa yang punya rumah di atas pekarangan orang lain 

4.      Warga desa yang menikah dan mondok di rumah orang lain 

5.      Pemuda yang belum menikah .

Struktur Stratifikasi masyarakat yang tinggi yaitu tuan tanah di Jawa khususnya di Indonesia pada umumnya itu berbeda dengan konsep tuan tanah yang ada di Eropa di barat. Karena kepemilikan tanah di desa itu yang tanahnya dari keturunan, sedangkan tuan tanah itu tanah luas itu diperoleh dari jual beli tanah mengumpulkan sebagai modal, yang disebut sebagai inovasi pertanian.

Pelapisan Masyarakat Desa menurut Smith dan Zopf :

 1. Luas atau sempit kepemilikan penguasaan tanah

2. Adanya pihak lain diluar sektor pertanian

3. Sisi persewaan atau penguasaan tanah

4. Sifat pekerjaan Struktur Sosial Horizontal merupakan gambaran mengenai keberagaman pengelompokan sosial dalam masyarakat.

Secara umum masyarakat desa merupakan komunitas yang kecil sehingga antara orang yang satu dengan lainnya terdapat kemungkinan yang besar untuk saling berhubungan secara langsung dan saling mengenal secara pribadi kenapa karena keturunan. Biasanya seperti itu Jadi untuk saling mengenal ya kemungkinannya lebih besar kemungkinan besar untuk saling berhubungan dan secara langsung mengenal secara pribadi itu yang disebut dengan konsep sosiologi disebut hubungan primer kelompoknya disebut kelompok primer. Kelompok primer atau yang utama dalam masyarakat adalah keluarga, ketetanggaan, komunitas. Keluarga itu merupakan kelompok sosial yang mempunyai peran dan pengaruh yang paling dominan.

Pola kehidupan masyarakat desa yaitu pola kebudayaan masyarakat desa terhadap berbagai definisi tentang kebudayaan antara lain yaitu way of life yaitu way of thinking kedua way of feeling, dan way of doing. Untuk menganalisis masyarakat pedesaan yang bersifat bersahaja maka diperlukan konsep kebudayaan yang sederhana yaitu kebudayaan dilihat dari aspek kebudayaan dan non kebudayaan (immaterial culture) yaitu kebudayaan dilihat sebagai suatu sistem nilai dan norma adat istiadat yang mengatur perilaku dan peri kehidupan masyarakat desa pola kebudayaan masyarakat desa yang termasuk pola kebudayaan tradisional adalah merupakan produk dari benarnya pengaruh alam terhadap masyarakat yang hidup tergantung pada alam. Menurut Paul H landis bahwa besar kecilnya pengaruh alam terhadap pola kebudayaan tradisional ditentukan oleh :

1.      Sejauh mana ketergantungan terhadap alam

2.      Tingkat teknologi yang dimiliki

3.      Sistem produksi yang diterapkan`

Tidak ada komentar:

Posting Komentar