Jumat, 26 Februari 2021

REVIEW SEJARAH KONTEMPORER INDONESIA

 

NAMA : SOFI LAILATUL ZAHRO

NIM     : 180110301029

REVIEW MATERI 1

SEJARAH KONTEMPORER INDONESIA

Dalam pembahasan sejarah mustahil jika tidak dikaitkan dengan waktu (temporal). Seperti halnya dalam pembahasan Sejarah Kontemporer Indonesia yang juga berkaitan dengan masa atau waktu. Sejarah kontemporer sering disebut sejarah kekinian atau sejarah baru yang mana bisa memberikan perubahan pada sumber, metodelogi dan perspektif.     Batasan kajian sejarah kontemporer dimulai dari Indonesia medeka (1945) sampai sekarang sehingga disebut sejarah alternatif .  Objek kajian sejarah kontemporer ini memiliki batasan – batasan seperti batasan temporal karena kajiannya yang masa kini sehingga disebut sebagai sejarah alternative. Selain itu pada sumbernya, ketika peristiwa terjadi pada masa kini, maka sumber yang diperoleh bisa melalui pelaku atau saksi yang masih hidup dan  dokumen. Akan tetapi hal tersebut yang bisa dimanfaatkan oleh oknum – oknum yang bersangkutan dalam sebuah tulisan sejarah, seperti ketika seseorang saksi atau pelaku yang diwawancarai, mereka malah lebih rawan menceritakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kebenarannya atau menceritakan secara hiperbola atau malah mereka ketakutan untuk menceritakan kejadian yang mereka alami.

            No document no history, pengumpulan sumber menjadi penting dalam penulisan sejarah. Kesadaran akan sumber arsip di Indonesia masih rendah, bahkan merasa tidak perlunya arsip bisa dijadikan bungkus gorengan. Hal tersebut menjadi tantangan baru yang mengakibatkan sulitnya sumber bagi kajian sejarah kontemporer. Dengan demikian, ada juga keuntungan yang diperoleh yaitu seperti munculnya metodelogi dan pendekatan serta perspektif. Dengan keterbatasan document maka muncul banyak perspektif yang bisa di tulis dari beberapa sudut pandang, akan tetapi tetap harus didukung dengan sumber.  Jika memang minim document dalam penulisan sejarah kontemporer ini, bisa digunakan juga metode sejarah lisan melalui wawancara. Berbeda ketika mengkaji sejarah kolonial, yang mana sistem kerja mereka yang tertib administrasi dengan lengkapnya arsip yang mereka punya dan tersimpan dengan baik sehingga menjadi document.

            Kajian sejarah kontemporer tidak hanya mengkaji masalah politik saja tetapi dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, budaya dan lainnya. Dengan munculnya beberapa perspektif menjadi unik karena yang harus dikaji tidak hanya dari  berbagai pihak, seperti ketika pilkada, penulisan bisa dari perspektif  yang menang dan perspektif  dari pihak yang kalah. Dalam hal ini, sejarah tidak hanya mengkaji orang – orang besar akan tetapi juga orang – orang kecil:

Sejarah kontemporer Indonesia di bagi pada beberapa tahun :

·         1950, kemerdekaan , revolusi fisik, dekrit presiden dll

·         1960, peristiwa 65, super semar, dll

·         1970, Orde Baru, integrasi Timor – Timur dll

·         1980

·         1990, Krisi Moneter, Peristiwa 98, Reformasi

·         2000

REVIEW SEJARAH SOSIAL INDONESIA

 

NAMA  : SOFI LAILATUL ZAHRO

NIM       : 180110301029

REVIEW MATERI 1

SEJARAH SOSIAL INDONESIA

Dalam pembelajaran sejarah, sejarah sosial ini tidaklah asing. Sejarah sosial, yang berasal dari dua kata yaitu sejarah dan sosial. Sejarah yang berarti peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau sedangkan sosial yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat. Faktanya, setiap makhluk yang ada di bumi ini tidak lepas dengan keterkaitan satu sama lain, maka dari itu manusia sering disebut dengan makhluk sosial yang masih membutuhkan manusia lainnya. Sehingga terjadilah interaksi sosial melalui kontak sosial dan komunikasi. Jadi, sejarah sosial secara umum sebagai sejarah masyarakat karena membahas tentang kehidupan masyarakat.

Sejarah sosial lebih menekankan aspek sosial masyarakat dibandingkan kajian politik, sejarah sosial yang ada di Indonesia diawali dengan adanya buku yang di tulis oleh Sartono Kartodirjo yang berjudul Pemberontakan Petani Banten 1888 yang mana tidak hanya bertumpu pada bidang politik. Melalui buku ini, Sartono Kartodirjo mampu menganalis menggunakan pendekatan interdisipliner yang khusus pada teori sosial. Buku ini jika dilihat melalui judul bisa digolongkan kepada sejarah pedesaan dari kata Petani, akan tetapi faktanya buku ini lebih kepada sejarah sosial yang mana membahas mengenai gerakan sosial yang berasal dari masyarakat bawah.

Manfaat penulisan sejarah bisa digunakan sebagai prediksi untuk masa depan, digunakan sebagai pengembangan ilmu dan selain itu penulisan sejarah diharapkan bisa menjadi pemecah masalah (manfaat praktis) yang sesuai dengan kehidupan masa kini, seperti halnya dalam penulisan sejarah sosial Indonesia.