NAMA
: SOFI LAILATUL ZAHRO
NIM : 180110301029
REVIEW MATERI
Pada
abad 16-18 ada konsep tata kota zaman Hindu-Budha, zaman Islam, zaman kolonial
dan modern Di pojokan alun-alun pada zaman modern ditambah lapas. Smith dan
Zopf mengemukakan pendapat tentang pola pemukiman, menurut mereka pola
pemukiman berkaitan dengan hubungan-hubungan keruangan (spatial) antara
pemukiman penduduk desa yang satu dengan yang lain dan dengan lahan pertanian
mereka. Paul H. Landis menggambarkan adanya empat tipe pola pemukiman, yaitu :
1. Mengelompok
murni
2. Mengelompok
tidak murni
3. Menyebar
teratur
4. Menyebar
tidak teratur.
Struktur
Biososial adalah struktur sosial yaitu vertikal dan horizontal berkaitan dengan
faktor-faktor biologis faktor biologis seperti profil desa, usia, perkawinan,
suku bangsa dan lainnya. Keterkaitan antara faktor biologis dan struktur sosial
diperlihatkan melalui sifat mata pencaharian,dari nomaden kemudian menetap.
Terjadilah pembagian pekerjaan secara seksual, seperti pembagian pekerjaan
bahwa kalau laki-laki itu di luar rumah kalau perempuan di dalam rumah. Jenis
kelamin usia suku bangsa itu terkait juga dengan mata pencaharian kemudian
tenaga fisik menjadi faktor dominan sehingga orang yang lebih tua dan orang
yang secara fisik lebih kuat itu biasanya adalah laki-laki daripada perempuan
akan mendapatkan kedudukan yang tinggi.
Struktur
Sosial Vertikal yaitu stratifikasi atau pelapisan sosial adalah merupakan
gambaran dari kelompok-kelompok sosial dalam susunan hierarki, untuk
mengenalinya digunakan lambang struktur atau satu simbol yang diperoleh dari
benda yang menjadi pertanda dari suatu lapisan social. Contoh adalah kekayaan
pendidikan keturunan itu dianggap mempunyai nilai lebih di masyarakat. Struktur
sosial vertikal itu adalah aplikasi masa yang sifatnya adalah simbol-simbol
yang dianggap sebagai sebagai apa itu urusan duniawi seperti, kekayaan, gaya
hidup, pendidikan, keturunan.
Klasifikasi
penduduk jawa menurut Sutardjo Kartohadikoesoemo penduduk desa Jawa menjadi
beberapa lapisan sosial berdasarkan faktor pemilikan/penguasaan lahan
pertanian, yaitu:
1. Warga
desa yang memiliki lahan pertanian, rumah, dan tanah pekarangan
2. Warga
desa yang punya rumah dan tanah pekarangan
3. Warga
desa yang punya rumah di atas pekarangan orang lain
4. Warga
desa yang menikah dan mondok di rumah orang lain
5. Pemuda
yang belum menikah .
Struktur
Stratifikasi masyarakat yang tinggi yaitu tuan tanah di Jawa khususnya di
Indonesia pada umumnya itu berbeda dengan konsep tuan tanah yang ada di Eropa
di barat. Karena kepemilikan tanah di desa itu yang tanahnya dari keturunan,
sedangkan tuan tanah itu tanah luas itu diperoleh dari jual beli tanah
mengumpulkan sebagai modal, yang disebut sebagai inovasi pertanian.
Pelapisan
Masyarakat Desa menurut Smith dan Zopf :
1. Luas atau sempit kepemilikan penguasaan
tanah
2.
Adanya pihak lain diluar sektor pertanian
3.
Sisi persewaan atau penguasaan tanah
4.
Sifat pekerjaan Struktur Sosial Horizontal merupakan gambaran mengenai
keberagaman pengelompokan sosial dalam masyarakat.
Secara
umum masyarakat desa merupakan komunitas yang kecil sehingga antara orang yang
satu dengan lainnya terdapat kemungkinan yang besar untuk saling berhubungan
secara langsung dan saling mengenal secara pribadi kenapa karena keturunan.
Biasanya seperti itu Jadi untuk saling mengenal ya kemungkinannya lebih besar
kemungkinan besar untuk saling berhubungan dan secara langsung mengenal secara
pribadi itu yang disebut dengan konsep sosiologi disebut hubungan primer
kelompoknya disebut kelompok primer. Kelompok primer atau yang utama dalam
masyarakat adalah keluarga, ketetanggaan, komunitas. Keluarga itu merupakan
kelompok sosial yang mempunyai peran dan pengaruh yang paling dominan.
Pola
kehidupan masyarakat desa yaitu pola kebudayaan masyarakat desa terhadap
berbagai definisi tentang kebudayaan antara lain yaitu way of life yaitu way of
thinking kedua way of feeling, dan way of doing. Untuk menganalisis masyarakat
pedesaan yang bersifat bersahaja maka diperlukan konsep kebudayaan yang
sederhana yaitu kebudayaan dilihat dari aspek kebudayaan dan non kebudayaan
(immaterial culture) yaitu kebudayaan dilihat sebagai suatu sistem nilai dan
norma adat istiadat yang mengatur perilaku dan peri kehidupan masyarakat desa
pola kebudayaan masyarakat desa yang termasuk pola kebudayaan tradisional
adalah merupakan produk dari benarnya pengaruh alam terhadap masyarakat yang
hidup tergantung pada alam. Menurut Paul H landis bahwa besar kecilnya pengaruh
alam terhadap pola kebudayaan tradisional ditentukan oleh :
1. Sejauh
mana ketergantungan terhadap alam
2. Tingkat
teknologi yang dimiliki
3. Sistem
produksi yang diterapkan`