NAMA : SOFI LAILATUL ZAHRO
NIM : 180110301029
SEJARAH
PEDESAAN
Negara Indonesia yang memiliki
perjalanan sejarah yang panjang dalam genggaman penjajah sehingga mewariskan
sebuah ilmu yang berharga yaitu ilmu sejarah. Sejarah pedesaan menjadi bagian yang ada di
dalamnya yang berkaitan dengan desa dan kehidupan yang ada didalam desa di Indonesia.
Membahas mengenai Sejarah
Pedesaan jelas tidak lepas dengan kata desa itu sendiri. Desa sudah ada sejak berkembangnya kerajaan
Hindu – Budha di Nusantara, yang mana desa pada Masa Mataram Hindu dikenal
sebagai wanua yang posisinya di bawah
kerajaan dan watek ( provinsi atau
kabupaten ). Di dalam suatu desa terdapat pemimpin dan rakyat atau masyarakat desa yang sehingga
membentuk suatu adat atau tradisi yang berbeda – beda disetiap desa.
Selanjutnya pengertian Sejarah pedesaan menurut Marc Bloch yaitu History
is above all a science of change. Disini waktu menjadi sesuatu yang
penting, sebab perubahan ialah sebuah proses dalam waktu, perubahan berarti
perpindahan dari sebuah keadaan ke keadaan yang lain, yang mana setiap keadaan
mengandung makna aspek structural dari sejarah sehingga bias membentuk
sebuah keadaan berdasarkan kronoogis.
Kedua, Sejarah Pedesaan adalah sejarah yang meneliti tentang desa atau
pedesaan, masyarakat petani dan ekonomi perdesaan. Desa sebagai kesatuan
territorial dan administratif yang terkecil di Indonesia. Dalam sejarah
pedesaan , desa dapat dimasukkan dalam satuan – satuan :
1.
Satuan ekosistem, yang berarti hasil perpaduan antara aktivitas manusia
, keadaan biologis dan proses fisik. Ekosistem di Indonesia dibedakan menjadi
dua macam yaitu ekosistem ladang dan ekosistem sawah yang dijelaskan oleh Clifford Geertz dalam Agricultural Involution.
2.
Geografis, dalam satuan geografis terdapat berbagai macam
hubungan antar pedesaan, satuan geografis itu seperti perbukitan, daerah aliran
sungai, pantai, teluk, selat dan pedalaman desa yang hubungan tertentu satu
sama lainnya.
3.
Ekonomis, satuan ekonomis dapat atau tidak menjadi bagian dari
satuan geografis, sehingga keduannya memiliki hubungan. Keadaan geografis
mempengaruhi keadaan ekonomi masyarakat desa seperti halnya ketika masyarakat
desa yang berada di daerah pantai, sehingga dalam pemenuhan ekonomi mereka
mengandalkan keadaan pantai contoh seperti nelayan, petani rumput laut dan
lainnya.
4.
Budaya, dalam suatu kesatuan dalam sejarah pedesaan yang dapat berupa hukum adat
atau cultural area. Masing – masing daerah hukum adat mempunyai system sosio
ekonomis dan budaya tersendiri.
PERMASALAHAN
Seperti yang telah dijelaskan
diawal mengenai sejarah pedesaan, ada beberapa
pokok permasalahan antara lain :
1.
Bangunan
fisik, sejarah bangunan fisik pedesaan masih belum mendapatkan perhatian dari
peneliti, meskipun banyak sumber tradisional dan Belanda yang berisi keterangan
mengenai pedesaan. Sejarah pedesaan dapat berupa monografi tentang sebuah
satuan penelitian atau khusus mengenai satu desa tertentu, kalau memang sumber
– sumbernya memungkinkan. Perubahan ekologi, pemukimam, jalur komunikasi, dan
penduduk termasuk dalam kelompok ini. Pembangunan saluran irigasi, waduk –
waduk, perkebunan, penyusutan lahan pertanian karena berubah menjadi pemukiman
serta perubahan jalur transportasi , perubahan yang terjadi sangat dipengaruhi
oleh struktur fisik daerah tersebut sesuai dengan kebutuhan pedesaan yang
menunjang ekonomi atau kelangsungan hidup lainnya.
2.
Satuan
social, yang termasuk dalam satuan social antara lain, keluarga, kesatuan desa
, kelas social, kelompok agama dan budaya, dan kelompok etnis.
·
Sejarah
keluarga yang belum mendapat perhatian, tetapi beda halnya dengan di Perancis.
Dalam sejarah keluarga dapat dibicarakan tentang sosialisasi, pendidikan seks,
permainan, kebudayaan anak, jenjang – jenjang umur, hubungan antar remaja,
perkawinan, dan system keluarga. Selain itu bias juga dipelajari masalah perkembangan
dan penyebaran demografisnya, mobilitas social antar generasi di lingkungan
sebuah keluarga besar sampai pertengkaran keluarga. Sejarah keluarga yang
kongkret hanya kemungkinan jika ada catatan keluarga atau metode sejarah lisan
·
Kesatuan
desa, desa yang sebagai kesatuan social, territorial, dan administrative yang
juga belum diteliti secara khusus, yang dapat dibicarakan antara lain perangkat
desa, system pemerintahan desa, system social desa, system keamanan desa, pasar
desa yang dapat diteliti melalui hasil sastra tradisional, aturan – aturan,
tradisi lisan serta laporan lain.
·
Masalah
pengelompokkan dalam status dan kelas sosial, kelompok budaya, agama dan etnis
juga termasuk satuan sosial. Lembaga desa yang berupa pola hubungan sosial dan organisasi
sosial merupakan tema yang kaya untuk dikaji.
3.
Lembaga
sosial, seperti lembaga pemerintahan, keagamaan , politik, ekonomi, sosial,
pendidikan, kesehatan dan lainnya.
4.
Hubungan
sosial, focus penelitiannya ialah masalah stratifikasi, integrasi, konflik,
mobilitas sosial, migrasi dan hubungan desa – kota.
5.
Gejala
psiko – kultural, masuknya unsur – unsur baru dalam psikis dan budaya pedesaan
telah secara umum dapat merubah mental budaya masyarakat desa dan dapat merubah
nilai – nilai dalam bidang sosial dan ekonomi.
Contoh permasalahan :
Ilmu sejarah yang tidak mempunyai teori mengharuskan
untuk memiliki ilmu bantu antara lain seperti sosiologi, antropologi, ekonomi
dan lainnya sehingga menyebabkan kontroversi antar ilmu pengetahuan jika tidak
diteliti, seperti dalam buku Sartono Kartodirjo , Peasants Revolt of Banten in
1888, banyak yang mengira ini termasuk dalam kajian sejarah pedesaan tetapi ini
sebenarnya termasuk dalam sejarah sosial karean lingkup garapanya yang
menyangkut tentang masalah politik colonial. Dengan demikian pembatasan
masalahnya harus kembali kepada masyarakat petani di dalam atau di lingkungan
pedesaan, dengan desa atau sebagai tolak ukurnya.
SEJARAH
EKONOMI PEDESAAN
Dalam kehidupan manusia yang
individual maupun yang berkelompok tentu saja mengalami dinamika kehidupan
antara lain tentang bagaimana cara mempertahankan hidup dengan melakukan
kegiatan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan secara sederhana
ataupun modern juga berkembang sesuai zamannya. Secara singkat sejarah ekonomi mempelajari
manusia yang sebagai produsen dan konsumen, jadi sejarah ekonomi bukanlah
intepretasi ekonomis terhadap sejarah, yang termasuk dalam sejarah pada
umumnya. Sejarah ekonomi yang telah melepaskan diri dari ekonomi pilitik itu
terus berkembang dan mencapai puncaknya dalam studi yang semakin canggih dengan
menggunakan metode qualitatis yang maju dalam gerakan The New Economic History.
Membahas mengenai masalah
sejarah perekonomian yang ada di desa juga tidak lepas dari factor – factor
tanah, kerja, capital, harga dan upah. Peranan dari masing – masing itu berbeda
dalam berbagai tipe ekonomi. Perbedaan itu terletak dalam konsep apa yang
menjadi modal utama sebuah system, apa yang harus diekonomiskan dan apa yang
harus dimaksimalkan, seperti bicara prioritas. Sector ekonomi yang dikenal
dalam ekonomi pedesaan tentu saja yang berhubungan dengan pertanian,
perdagangan, peternakan, dan industry rumah tangga. Permasalahan ekonomi
pedesaan atau ekonomi petani tentu tidak sama dengan ekonomi industri ataupun
ekonomi kota. Ekonomi pedesaan juga memasukkan ekonomi primitif sekaligus
ekonomi petani yang keduanya terdapat dalam masyarakat dengan kerangka ekonomi
pasar sekarang ini. Beberapa kemungkinan permasalahan itu yaitu factor ekonomi,
sector ekonomi, lembaga ekonomi, komoditi, pertumbuhan dan problem – problem lainnya.
Ekonomi primitive memiliki keterbatasan yang bersifat ekologis, teknologis, dan
sosial, yang mana hal itu juga terjadi dalam ekonomi petani meskipun memiliki
tingkatan yang berbeda. Selain itu juga ada feodalisme yang memadukan antara
ekonomi berdasarkan perintah dan adat sebagai sesuatu yang dominan. Ekonomi
berdasarkan adat adalah ekonomi yang dibentuk dari bawah dan ekonomi perintah
ialah ekonomi yang dibentuk dari atas. Ekonomi adat didasarkan atas seperangkat
tradisi. Kiranya desa – desa di Indonesia pada abad – abad yang lalu dengan
patrimonial mempunyai ciri – ciri yang mirip dengan tipe campuran itu. Masuknya
ekonomi colonial dapat dianggap sebagai masuknya ekonomi berdasarkan perintah,
terutama pada zaman Tanam Paksa, sehingga ekonomi di pedesaan merupakan
campuran dengan adat yang dominan, tetapi ditingkat atas mirip dengan birokrasi
klasik dengan perintah yang dominan. Dualisme ekonomi terjadi lagi ketika
ekonomi pasar mulai menempatkan diri.
Munculnya antropologi dan
sosiologi ekonomi merupakan usaha untuk menumbuhkan antara ekonomi dengan
system budaya dan sosial. Teori – teori ekonomi biasanya hanya berlaku untuk
masyarakat industrial, sedangkan untuk masyarakat non – pasar, bahkan ahli –
ahli ekonomi harus melihat secara antropologi. Dalam hal kemajuan ekonomi ada
kalanya dipengaruhi oleh etika agama seperti kaum muslim reformis yang
mengorganisasikan kembali pasar menjadi toko, semacam ekonomi komersial selain
itu factor psikologis yang mana memiliki keinginan untuk memajukan sesuatu yang
menggerakan manusia untuk maju, ada juga faktor budaya yang dilihat dari
hubungan luas dari pedagang pasar di Mujokuto dan budaya istana yang canggih di
istana – istana Bali.
Kentataannya
sejarah ekonomi lebih banyak memerlukan penggunaaan teori, model dan
konsep-konsep ilmu sosial, termasuk ilmu ekonomi sendiri. Model tentang
pertumbuhan ekonomi, misalnya, akan mampu memerangkan peristiwa dan struktur
secara jelas. Perubahan ekonomi dari
ekonomi tradisional yang bersifat pedesaan, primitive, dan petani menuju ke
ekonomi colonial dengan masuknya peraturan – peraturan ekonomi colonial dan
akhirnya ekonomi kapitalis tidak menunjukkan tingkatan yang sepadan.
Dengan mengetahui sejarah
pertumbuhan ekonomi di satu masa, ahli ekonomi dapat melihat waktu kontemporer
dalam sebuah kerangka masa depan yang panjang dan dapat mengeluarkan ahli
ekonomi dari semata mata dari pemecahan masalah ekonomi jangka pendek. Memang
gejala ekonomi dan politik merupakan produk dari timbal balik dari kekuatan yang
bersifat ekonomis dan non ekonomis. Perlu disadari memang teori sosial tidak
dapat lepas dari sejarah. Sensitifitas ahli – ahli ekonomi memperhatikan juga
segi non ekonomis. Demikian pula seharusnya bagi sejarawan ekonomi dan ekonomi
pedesaan terlebih lagi.
SOSIOLOGI
PEDESAAN
Sosiologi pedesaan juga tidak
kalah penting untuk dipelajari selain sejarah pedesaan dan ekonomi pedesaan.
Desa merupakan kesatuan masyarakat yang terkecil, yang masih memiliki pola hubungan dan
komunikasi yang rendah terutama di daerah yang terpencil dan pedalaman. Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengurus rumah
tangganya sendiri berdasarkan hak asal – usul dan adat istiadat yang diakui
dalam pemerintah nasional dan berada di kabupaten. Lingkungan yang menciptakan
interaksi sosial yang menjadi usaha untuk pemenuhan kebutuhan hidup juga perlu
mengetahui pola hidup masyarakat melalui ilmu sosiologi. Sosiologi pedesaan adalah salah satu cabang
dari sosiologi yang berkembang setelah adanya perhatian masyarakat di bidang
pertanian yang mempelajari kehidupan masyarakat di pedesaan, mengenai perilaku,
struktur sosial, organisasi sosial, lembaga, adat, kebiasaan dan perubahan
sosial serta bagaimana cara untuk memecahkan masalah sosial. Sosiologi pedesaan
dipahami sebagai penerapan teori – teori sosiologi dalam mempelajari
masyarakat.
Di dalam sebuah pedesaan ada
unit yang paling kecil lagi yaitu keluarga yang menjadi pelaku sebagai
masyarakat desa. Sebenarnya masyarakat desa memiliki karakteristik akan tetapi
setiap desa memiliki perkembangan dan perubahan. Selain itu juga memiliki tipologi
masyarakat desa yang dalam segi
pemenuhan kebutuhan pokok dengan adanya desa pertanian desa industry dan desa
pantai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pokok, segi pola permukiman dan segi
perkembangan desa. Selain masyarakat desa di dalam pedesaan juga memiliki
komunitas desa yang memiliki tipologi juga yaitu :konsep daerah hukum adat yang
menyangkut kehidupan bermasyarakat dan pemerintahan desa mengenai tanah, kehidupan
ekonomi rakyat dan hubungan kekeluargaan, konsep tipe sosiokultural dan konsep jenis
mata pencaharian hidup.
Masyarakat dipandang sebagai
system sosial yaitu pola interaksi sosial yang terdiri atas komponen sosial
yang teratur dan melembaga, karakteristik sebuah system sosial yaitu struktur
sosial yang mencangkup susunan status dan peran yang ada di satuan sosial yang
memunculkan nilai – nilai dan norma yang akan mengatur interkais antarstatus
dan peran sosial. Masyarakat selaku bagian dari struktur sosial akan melakukan
tindakan sosial yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perubahan sosial sering
dikaitkan dengan modernisasi, industrialisasi, pembangunan, sehingga
pengertiannya adalah perubahan perilaku yang diakibatkan karena terjadinya
modernisasi, indusstralisasi dan pembangunan tersebut. Perubahan sosial dibagi
menjadi 3 kategori yaitu : perubahan sosial yang berasal dari dalam system itu
sendiri, lalu perubahan akibat ide – ide baru yang dibawa secara spontan oleh
orang luar kepada anggota dari suatu system sosial dan perubahan yang dibawa
sengaja.
Para
politikus menyebutkan bahwa perkembangan sosiologi pedesaan berkembang sangat
lamaban. Dalam hal sejarah, sosiologi pedesaan kurang bisa mengembangkan
analisis sistematis terutama masalah agraris, tentang produksi pertanian, pada
tingkat perusahaan maupun struktur agraria.
KESIMPULAN
:
Sejarah pedesaan adalah sejarah yang meneliti tentang
desa atau pedesaan, masyarakat petani dan ekonomi pedesaan. Ekonomi pedesaan
kegiatan ekonomi masyarakat desa yang berhubungan dengan ekologi yang juga
memasukkan ekonomi primitif sekaligus ekonomi petani yang keduanya terdapat
dalam masyarakat dengan kerangka ekonomi pasar sekarang ini. Beberapa
kemungkinan permasalahan itu yaitu factor ekonomi, sector ekonomi, lembaga
ekonomi, komoditi, pertumbuhan dan problem – problem lainnya. Sosiologi
pedesaan adalah salah satu cabang dari sosiologi yang berkembang setelah adanya
perhatian masyarakat di bidang pertanian yang mempelajari kehidupan masyarakat
di pedesaan, mengenai perilaku, struktur sosial, organisasi sosial, lembaga,
adat, kebiasaan dan perubahan sosial serta bagaimana cara untuk memecahkan
masalah sosial.
KELEBIHAN :
Penjelasan yang diberikan pada masing – masing buku
cukup jelas dan terperinci, seperti
terdapat kajian permasalahan di dalam buku Metodelogi sejarah, sehingga
dapat belajar menganalisis melalui penjelasan yang sudah dituliskan. Selain
itu, bagi seseorang yang ingin mempelajari tentang sejarah ataupun mahasiswa
buku – buku ini sangat membantu dalam penulisan sejarah sosiologi atau ekonomi
pedesaan. Di dalam buku ini dilengkapi dengan footnote yang memudahkan pembaca
dari mana rujukan penulisan buku tersebut.
KEKURANGAN
:
Buku – buku ini masih menjelaskan tentang dasar –
dasar mengenai sejarah pedesaan sehingga cakupan yang dibicaraka lebih luas dan
tidak terbatas karena tidak adanya skup temporal. Selain itu Bahasa yang
digunakan dalam buku tersebut menggunakan bahasa asing dan bahasa yang sulit
dipahami sehingga membutuhkan waktu untuk memahaminya.
Sumber :
“Kartodirjo, Sartono.
1992. “ Pendekatan Ilmu Sosial dalam
Metodelogi Sejarah”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.”
”Kuntowijoyo. 2003 “Metodologi Sejarah”. Yogyakarta
: Tiara Wacana Yogya. ”
“ Jamaludin, Adon Nasrullah. 2015. “ Sosiologi Pedesaan ”. Bandung : CV
Pustaka Setia.”
“Susilawati , Nora. 2012.
“Sosiologi Pedesaan ”. https://www.coursehero.com/file/58539415/SOSIOLOGI-PEDESAANpdf/ diakses pada tanggal Senin, 28 September
2020 pukul 13.35.