Selasa, 29 September 2020

SEJARAH PEDESAAN

NAMA :  SOFI LAILATUL ZAHRO

NIM       : 180110301029

SEJARAH PEDESAAN

Negara Indonesia yang memiliki perjalanan sejarah yang panjang dalam genggaman penjajah sehingga mewariskan sebuah ilmu yang berharga yaitu ilmu sejarah.  Sejarah pedesaan menjadi bagian yang ada di dalamnya yang berkaitan dengan desa dan kehidupan yang ada didalam desa  di Indonesia.

Membahas mengenai Sejarah Pedesaan jelas tidak lepas dengan kata desa itu sendiri.  Desa sudah ada sejak berkembangnya kerajaan Hindu – Budha di Nusantara, yang mana desa pada Masa Mataram Hindu dikenal sebagai wanua yang posisinya di bawah kerajaan dan watek ( provinsi atau kabupaten ). Di dalam suatu desa terdapat pemimpin dan  rakyat atau masyarakat desa yang sehingga membentuk suatu adat atau tradisi yang berbeda – beda disetiap desa. Selanjutnya pengertian Sejarah pedesaan menurut Marc Bloch yaitu History is above all a science of change. Disini waktu menjadi sesuatu yang penting, sebab perubahan ialah sebuah proses dalam waktu, perubahan berarti perpindahan dari sebuah keadaan ke keadaan yang lain, yang mana setiap keadaan mengandung makna aspek structural dari sejarah sehingga bias membentuk sebuah  keadaan berdasarkan kronoogis. Kedua, Sejarah Pedesaan adalah sejarah yang meneliti tentang desa atau pedesaan, masyarakat petani dan ekonomi perdesaan. Desa sebagai kesatuan territorial dan administratif yang terkecil di Indonesia. Dalam sejarah pedesaan , desa dapat dimasukkan dalam satuan – satuan :

1.      Satuan ekosistem, yang berarti hasil perpaduan antara aktivitas manusia , keadaan biologis dan proses fisik. Ekosistem di Indonesia dibedakan menjadi dua macam yaitu ekosistem ladang dan ekosistem sawah yang dijelaskan oleh Clifford Geertz dalam Agricultural Involution.

2.      Geografis, dalam satuan geografis terdapat berbagai macam hubungan antar pedesaan, satuan geografis itu seperti perbukitan, daerah aliran sungai, pantai, teluk, selat dan pedalaman desa yang hubungan tertentu satu sama lainnya.

3.      Ekonomis, satuan ekonomis dapat atau tidak menjadi bagian dari satuan geografis, sehingga keduannya memiliki hubungan. Keadaan geografis mempengaruhi keadaan ekonomi masyarakat desa seperti halnya ketika masyarakat desa yang berada di daerah pantai, sehingga dalam pemenuhan ekonomi mereka mengandalkan keadaan pantai contoh seperti nelayan, petani rumput laut dan lainnya.

4.      Budaya, dalam suatu kesatuan dalam sejarah pedesaan yang dapat berupa hukum adat atau cultural area. Masing – masing daerah hukum adat mempunyai system sosio ekonomis dan budaya tersendiri. 

PERMASALAHAN

Seperti yang telah dijelaskan diawal mengenai sejarah pedesaan, ada beberapa  pokok permasalahan antara lain :

1.      Bangunan fisik, sejarah bangunan fisik pedesaan masih belum mendapatkan perhatian dari peneliti, meskipun banyak sumber tradisional dan Belanda yang berisi keterangan mengenai pedesaan. Sejarah pedesaan dapat berupa monografi tentang sebuah satuan penelitian atau khusus mengenai satu desa tertentu, kalau memang sumber – sumbernya memungkinkan. Perubahan ekologi, pemukimam, jalur komunikasi, dan penduduk termasuk dalam kelompok ini. Pembangunan saluran irigasi, waduk – waduk, perkebunan, penyusutan lahan pertanian karena berubah menjadi pemukiman serta perubahan jalur transportasi , perubahan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh struktur fisik daerah tersebut sesuai dengan kebutuhan pedesaan yang menunjang ekonomi atau kelangsungan hidup lainnya.

2.      Satuan social, yang termasuk dalam satuan social antara lain, keluarga, kesatuan desa , kelas social, kelompok agama dan budaya, dan kelompok etnis.

·         Sejarah keluarga yang belum mendapat perhatian, tetapi beda halnya dengan di Perancis. Dalam sejarah keluarga dapat dibicarakan tentang sosialisasi, pendidikan seks, permainan, kebudayaan anak, jenjang – jenjang umur, hubungan antar remaja, perkawinan, dan system keluarga. Selain itu bias juga dipelajari masalah perkembangan dan penyebaran demografisnya, mobilitas social antar generasi di lingkungan sebuah keluarga besar sampai pertengkaran keluarga. Sejarah keluarga yang kongkret hanya kemungkinan jika ada catatan keluarga atau metode sejarah lisan

·         Kesatuan desa, desa yang sebagai kesatuan social, territorial, dan administrative yang juga belum diteliti secara khusus, yang dapat dibicarakan antara lain perangkat desa, system pemerintahan desa, system social desa, system keamanan desa, pasar desa yang dapat diteliti melalui hasil sastra tradisional, aturan – aturan, tradisi lisan serta laporan lain.

·         Masalah pengelompokkan dalam status dan kelas sosial, kelompok budaya, agama dan etnis juga termasuk satuan sosial. Lembaga desa yang berupa pola hubungan sosial dan organisasi sosial merupakan tema yang kaya untuk dikaji.

3.      Lembaga sosial, seperti lembaga pemerintahan, keagamaan , politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

4.      Hubungan sosial, focus penelitiannya ialah masalah stratifikasi, integrasi, konflik, mobilitas sosial, migrasi dan hubungan desa – kota.

5.      Gejala psiko – kultural, masuknya unsur – unsur baru dalam psikis dan budaya pedesaan telah secara umum dapat merubah mental budaya masyarakat desa dan dapat merubah nilai – nilai dalam bidang sosial dan ekonomi.

Contoh permasalahan :

Ilmu sejarah yang tidak mempunyai teori mengharuskan untuk memiliki ilmu bantu antara lain seperti sosiologi, antropologi, ekonomi dan lainnya sehingga menyebabkan kontroversi antar ilmu pengetahuan jika tidak diteliti, seperti dalam buku Sartono Kartodirjo , Peasants Revolt of Banten in 1888, banyak yang mengira ini termasuk dalam kajian sejarah pedesaan tetapi ini sebenarnya termasuk dalam sejarah sosial karean lingkup garapanya yang menyangkut tentang masalah politik colonial. Dengan demikian pembatasan masalahnya harus kembali kepada masyarakat petani di dalam atau di lingkungan pedesaan, dengan desa atau sebagai tolak ukurnya.

 

SEJARAH EKONOMI PEDESAAN

Dalam kehidupan manusia yang individual maupun yang berkelompok tentu saja mengalami dinamika kehidupan antara lain tentang bagaimana cara mempertahankan hidup dengan melakukan kegiatan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan secara sederhana ataupun modern juga berkembang sesuai zamannya.  Secara singkat sejarah ekonomi mempelajari manusia yang sebagai produsen dan konsumen, jadi sejarah ekonomi bukanlah intepretasi ekonomis terhadap sejarah, yang termasuk dalam sejarah pada umumnya. Sejarah ekonomi yang telah melepaskan diri dari ekonomi pilitik itu terus berkembang dan mencapai puncaknya dalam studi yang semakin canggih dengan menggunakan metode qualitatis yang maju dalam gerakan The New Economic History.

Membahas mengenai masalah sejarah perekonomian yang ada di desa juga tidak lepas dari factor – factor tanah, kerja, capital, harga dan upah. Peranan dari masing – masing itu berbeda dalam berbagai tipe ekonomi. Perbedaan itu terletak dalam konsep apa yang menjadi modal utama sebuah system, apa yang harus diekonomiskan dan apa yang harus dimaksimalkan, seperti bicara prioritas. Sector ekonomi yang dikenal dalam ekonomi pedesaan tentu saja yang berhubungan dengan pertanian, perdagangan, peternakan, dan industry rumah tangga. Permasalahan ekonomi pedesaan atau ekonomi petani tentu tidak sama dengan ekonomi industri ataupun ekonomi kota. Ekonomi pedesaan juga memasukkan ekonomi primitif sekaligus ekonomi petani yang keduanya terdapat dalam masyarakat dengan kerangka ekonomi pasar sekarang ini. Beberapa kemungkinan permasalahan itu yaitu factor ekonomi, sector ekonomi, lembaga ekonomi, komoditi, pertumbuhan dan problem – problem lainnya. Ekonomi primitive memiliki keterbatasan yang bersifat ekologis, teknologis, dan sosial, yang mana hal itu juga terjadi dalam ekonomi petani meskipun memiliki tingkatan yang berbeda. Selain itu juga ada feodalisme yang memadukan antara ekonomi berdasarkan perintah dan adat sebagai sesuatu yang dominan. Ekonomi berdasarkan adat adalah ekonomi yang dibentuk dari bawah dan ekonomi perintah ialah ekonomi yang dibentuk dari atas. Ekonomi adat didasarkan atas seperangkat tradisi. Kiranya desa – desa di Indonesia pada abad – abad yang lalu dengan patrimonial mempunyai ciri – ciri yang mirip dengan tipe campuran itu. Masuknya ekonomi colonial dapat dianggap sebagai masuknya ekonomi berdasarkan perintah, terutama pada zaman Tanam Paksa, sehingga ekonomi di pedesaan merupakan campuran dengan adat yang dominan, tetapi ditingkat atas mirip dengan birokrasi klasik dengan perintah yang dominan. Dualisme ekonomi terjadi lagi ketika ekonomi pasar mulai menempatkan diri.

Munculnya antropologi dan sosiologi ekonomi merupakan usaha untuk menumbuhkan antara ekonomi dengan system budaya dan sosial. Teori – teori ekonomi biasanya hanya berlaku untuk masyarakat industrial, sedangkan untuk masyarakat non – pasar, bahkan ahli – ahli ekonomi harus melihat secara antropologi. Dalam hal kemajuan ekonomi ada kalanya dipengaruhi oleh etika agama seperti kaum muslim reformis yang mengorganisasikan kembali pasar menjadi toko, semacam ekonomi komersial selain itu factor psikologis yang mana memiliki keinginan untuk memajukan sesuatu yang menggerakan manusia untuk maju, ada juga faktor budaya yang dilihat dari hubungan luas dari pedagang pasar di Mujokuto dan budaya istana yang canggih di istana – istana Bali.

Kentataannya sejarah ekonomi lebih banyak memerlukan penggunaaan teori, model dan konsep-konsep ilmu sosial, termasuk ilmu ekonomi sendiri. Model tentang pertumbuhan ekonomi, misalnya, akan mampu memerangkan peristiwa dan struktur secara jelas.  Perubahan ekonomi dari ekonomi tradisional yang bersifat pedesaan, primitive, dan petani menuju ke ekonomi colonial dengan masuknya peraturan – peraturan ekonomi colonial dan akhirnya ekonomi kapitalis tidak menunjukkan tingkatan yang sepadan.

Dengan mengetahui sejarah pertumbuhan ekonomi di satu masa, ahli ekonomi dapat melihat waktu kontemporer dalam sebuah kerangka masa depan yang panjang dan dapat mengeluarkan ahli ekonomi dari semata mata dari pemecahan masalah ekonomi jangka pendek. Memang gejala ekonomi dan politik merupakan produk dari timbal balik dari kekuatan yang bersifat ekonomis dan non ekonomis. Perlu disadari memang teori sosial tidak dapat lepas dari sejarah. Sensitifitas ahli – ahli ekonomi memperhatikan juga segi non ekonomis. Demikian pula seharusnya bagi sejarawan ekonomi dan ekonomi pedesaan terlebih lagi.

 

SOSIOLOGI PEDESAAN

Sosiologi pedesaan juga tidak kalah penting untuk dipelajari selain sejarah pedesaan dan ekonomi pedesaan. Desa merupakan kesatuan masyarakat yang terkecil,  yang masih memiliki pola hubungan dan komunikasi yang rendah terutama di daerah yang terpencil dan pedalaman. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan hak asal – usul dan adat istiadat yang diakui dalam pemerintah nasional dan berada di kabupaten. Lingkungan yang menciptakan interaksi sosial yang menjadi usaha untuk pemenuhan kebutuhan hidup juga perlu mengetahui pola hidup masyarakat melalui ilmu sosiologi.  Sosiologi pedesaan adalah salah satu cabang dari sosiologi yang berkembang setelah adanya perhatian masyarakat di bidang pertanian yang mempelajari kehidupan masyarakat di pedesaan, mengenai perilaku, struktur sosial, organisasi sosial, lembaga, adat, kebiasaan dan perubahan sosial serta bagaimana cara untuk memecahkan masalah sosial. Sosiologi pedesaan dipahami sebagai penerapan teori – teori sosiologi dalam mempelajari masyarakat.

Di dalam sebuah pedesaan ada unit yang paling kecil lagi yaitu keluarga yang menjadi pelaku sebagai masyarakat desa. Sebenarnya masyarakat desa memiliki karakteristik akan tetapi setiap desa memiliki perkembangan dan perubahan. Selain itu juga memiliki tipologi masyarakat desa yang  dalam segi pemenuhan kebutuhan pokok dengan adanya desa pertanian desa industry dan desa pantai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pokok, segi pola permukiman dan segi perkembangan desa. Selain masyarakat desa di dalam pedesaan juga memiliki komunitas desa yang memiliki tipologi juga yaitu :konsep daerah hukum adat yang menyangkut kehidupan bermasyarakat dan pemerintahan desa mengenai tanah, kehidupan ekonomi rakyat dan hubungan kekeluargaan, konsep tipe sosiokultural dan konsep jenis mata pencaharian hidup.

Masyarakat dipandang sebagai system sosial yaitu pola interaksi sosial yang terdiri atas komponen sosial yang teratur dan melembaga, karakteristik sebuah system sosial yaitu struktur sosial yang mencangkup susunan status dan peran yang ada di satuan sosial yang memunculkan nilai – nilai dan norma yang akan mengatur interkais antarstatus dan peran sosial. Masyarakat selaku bagian dari struktur sosial akan melakukan tindakan sosial yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Perubahan sosial sering dikaitkan dengan modernisasi, industrialisasi, pembangunan, sehingga pengertiannya adalah perubahan perilaku yang diakibatkan karena terjadinya modernisasi, indusstralisasi dan pembangunan tersebut. Perubahan sosial dibagi menjadi 3 kategori yaitu : perubahan sosial yang berasal dari dalam system itu sendiri, lalu perubahan akibat ide – ide baru yang dibawa secara spontan oleh orang luar kepada anggota dari suatu system sosial dan perubahan yang dibawa sengaja.

            Para politikus menyebutkan bahwa perkembangan sosiologi pedesaan berkembang sangat lamaban. Dalam hal sejarah, sosiologi pedesaan kurang bisa mengembangkan analisis sistematis terutama masalah agraris, tentang produksi pertanian, pada tingkat perusahaan maupun struktur agraria.

KESIMPULAN :

Sejarah pedesaan adalah sejarah yang meneliti tentang desa atau pedesaan, masyarakat petani dan ekonomi pedesaan. Ekonomi pedesaan kegiatan ekonomi masyarakat desa yang berhubungan dengan ekologi yang juga memasukkan ekonomi primitif sekaligus ekonomi petani yang keduanya terdapat dalam masyarakat dengan kerangka ekonomi pasar sekarang ini. Beberapa kemungkinan permasalahan itu yaitu factor ekonomi, sector ekonomi, lembaga ekonomi, komoditi, pertumbuhan dan problem – problem lainnya. Sosiologi pedesaan adalah salah satu cabang dari sosiologi yang berkembang setelah adanya perhatian masyarakat di bidang pertanian yang mempelajari kehidupan masyarakat di pedesaan, mengenai perilaku, struktur sosial, organisasi sosial, lembaga, adat, kebiasaan dan perubahan sosial serta bagaimana cara untuk memecahkan masalah sosial.

KELEBIHAN    :

Penjelasan yang diberikan pada masing – masing buku cukup jelas dan terperinci, seperti  terdapat kajian permasalahan di dalam buku Metodelogi sejarah, sehingga dapat belajar menganalisis melalui penjelasan yang sudah dituliskan. Selain itu, bagi seseorang yang ingin mempelajari tentang sejarah ataupun mahasiswa buku – buku ini sangat membantu dalam penulisan sejarah sosiologi atau ekonomi pedesaan. Di dalam buku ini dilengkapi dengan footnote yang memudahkan pembaca dari mana rujukan penulisan buku tersebut.

KEKURANGAN :

Buku – buku ini masih menjelaskan tentang dasar – dasar mengenai sejarah pedesaan sehingga cakupan yang dibicaraka lebih luas dan tidak terbatas karena tidak adanya skup temporal. Selain itu Bahasa yang digunakan dalam buku tersebut menggunakan bahasa asing dan bahasa yang sulit dipahami sehingga membutuhkan waktu untuk memahaminya.

Sumber :

“Kartodirjo, Sartono. 1992. “ Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.” 

”Kuntowijoyo. 2003 Metodologi Sejarah”. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya. ”

 “ Jamaludin, Adon Nasrullah. 2015. “ Sosiologi Pedesaan ”. Bandung : CV Pustaka Setia.”

“Susilawati , Nora. 2012. “Sosiologi Pedesaan  ”. https://www.coursehero.com/file/58539415/SOSIOLOGI-PEDESAANpdf/     diakses pada tanggal Senin, 28 September 2020 pukul 13.35.