NAMA
: SOFI LAILATUL ZAHRO
NIM : 180110301029
RESUME PERTEMUAN
KE-12
Desa
Janti, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Nama desa Janti berasal dari kata Jati,
pada zaman dahulu di area persawahan penduduk desa setempat sampai sawah berada
di sebelah barat sulit untuk di aliri air sampai ke ujung sawah. Air itu
mengarah ke tengah sawah ke arah utara, hal ini disebabkan oleh lubang, yang
kemudian dusun di desa itu di sebut dengan dusun “Balongan”. Kekurangan
penulisan ini, penulis kurang menceritakan secara rinci mengenai sejarah Desa
Janti, selain itu kebenaran mengenai lubang belum pasti, dan kelogisan cerita
belum didapatkan.
Desa
Prokimal Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Penamaan desa tidak lepas dengan
program yang dijalankan oleh TNI AL dimana dibangun pemungkiman warga yang di
nama “Program Pemungkiman TNI Angkatan Laut” yang disingkat menjadi Prokimal.
Sebelum penggunaan nama Desa Prokimal bahwa wilayah tanah yang sebelumnya hutan
yang tandus adalah tempat lahan kosong yang digunakan para masyarakat yang
memiliki hewan untuk mencari rumpt atau rambanan. Sekitar tahun 1980-an wilayah
Prokimal pernah dijadikan sebagai lahan perkebunan, dimana lahan tersebut
ditanami tebu, gubis, dan buah anggur. Wilayah Desa Prokimal menjadi tempat
keberangkatan para angkutan buah sebelum berangkat menuju gudang. Selanjutnya
sekitar tahun 1998-an kembali digunakan sebagai lahan penamaan tebu, pada saat
awal mulai kegiatan begitu lancar dan menghasilkan banyak hasil panen namun
setelah adanya tragedy 98 pemilik perkebunan yang bernama Andreas dan merupakan
etnis China sepertinya ikut merasakan dampak dari tragedy 98. Sehingga kegiatan perkebunan di sawah
kepemilikan Andreas ini sedikit demi sedikit mengalami kemunduran dan akhirnya
resmi berhenti pada tahun 2000-an.
Desa
Tugurejo Kecamatan Ngasem Kabupeten Kediri, penamaan desa tersebut dari kata
Tugu dan Rejo. Dalam artian desa ini disebutlah timurnya bangunan Simpang Lima
Gumul serta adanya keinginan desa ini suatu saat akan ramai. Seperti halnya
diperolehnya nama Rejo. Kekurangan dari penulisan ini, penulis kurang
memeperhatikan bawasannya penamaan desa bersasal dari dua kata yaitu Tugu dan
Rejo sedangkan yang dipaparkan hanya Rejo saja, mengenai sumber yang
didapatakan tidak diperbolehkan di foto jadi disini penulis harus memaparkan
mengenai sumber yang didapatkan, kekurangan lainnya penulis tidak menyerkatan
cover dari tulisan tersebut.
Desa
Ampel Kecamatan Wulihan Kabupaten Jember, sejarah berdirinya sudah ada sejak
masa kolonial sekitar 50an, kata ampel berasal dari bahasa Jawa yaitu Buluh
yang berarti bambu. Buluh/bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dengan
rongga dan ruas dibatangnya. Konon katanya tanah di Desa Ampel juga dipakai
untuk penamaan Desa Ampel ditumbuhi pohon bambu ampel sehingga diberi nama Desa
Ampel. Desa Ampel mulai ada sekitar tahun 1935 dengan pemimpin pertamanya yaitu
mbah Sujono, sehingga diasumsikan bahwa yang melakukan pembabatan adalah mbah
Sujono. Kekurangan penulisan ini, data yang didapatkan belum disertakan sumber
terkait seperti penamaan desa tahun 1935.
Dapat
disimpulkan ketika menulis sejarah, termasuk sejarah penamaan desa harus tetap
mementingkan kelogisan, tidak mudah menerima mentah – mentah. Hal tersebut bisa dengan melakukan crosscheck.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar