Kamis, 10 Desember 2020

REVIEW SEJARAH PEDESAAN

 

NAMA : SOFI LAILATUL ZAHRO

NIM    : 180110301029

 

RESUME PERTEMUAN KE-12

Desa Janti, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Nama desa Janti berasal dari kata Jati, pada zaman dahulu di area persawahan penduduk desa setempat sampai sawah berada di sebelah barat sulit untuk di aliri air sampai ke ujung sawah. Air itu mengarah ke tengah sawah ke arah utara, hal ini disebabkan oleh lubang, yang kemudian dusun di desa itu di sebut dengan dusun “Balongan”. Kekurangan penulisan ini, penulis kurang menceritakan secara rinci mengenai sejarah Desa Janti, selain itu kebenaran mengenai lubang belum pasti, dan kelogisan cerita belum didapatkan.

Desa Prokimal Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Penamaan desa tidak lepas dengan program yang dijalankan oleh TNI AL dimana dibangun pemungkiman warga yang di nama “Program Pemungkiman TNI Angkatan Laut” yang disingkat menjadi Prokimal. Sebelum penggunaan nama Desa Prokimal bahwa wilayah tanah yang sebelumnya hutan yang tandus adalah tempat lahan kosong yang digunakan para masyarakat yang memiliki hewan untuk mencari rumpt atau rambanan. Sekitar tahun 1980-an wilayah Prokimal pernah dijadikan sebagai lahan perkebunan, dimana lahan tersebut ditanami tebu, gubis, dan buah anggur. Wilayah Desa Prokimal menjadi tempat keberangkatan para angkutan buah sebelum berangkat menuju gudang. Selanjutnya sekitar tahun 1998-an kembali digunakan sebagai lahan penamaan tebu, pada saat awal mulai kegiatan begitu lancar dan menghasilkan banyak hasil panen namun setelah adanya tragedy 98 pemilik perkebunan yang bernama Andreas dan merupakan etnis China sepertinya ikut merasakan dampak dari tragedy  98. Sehingga kegiatan perkebunan di sawah kepemilikan Andreas ini sedikit demi sedikit mengalami kemunduran dan akhirnya resmi berhenti pada tahun 2000-an.

Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem Kabupeten Kediri, penamaan desa tersebut dari kata Tugu dan Rejo. Dalam artian desa ini disebutlah timurnya bangunan Simpang Lima Gumul serta adanya keinginan desa ini suatu saat akan ramai. Seperti halnya diperolehnya nama Rejo. Kekurangan dari penulisan ini, penulis kurang memeperhatikan bawasannya penamaan desa bersasal dari dua kata yaitu Tugu dan Rejo sedangkan yang dipaparkan hanya Rejo saja, mengenai sumber yang didapatakan tidak diperbolehkan di foto jadi disini penulis harus memaparkan mengenai sumber yang didapatkan, kekurangan lainnya penulis tidak menyerkatan cover dari tulisan tersebut.

Desa Ampel Kecamatan Wulihan Kabupaten Jember, sejarah berdirinya sudah ada sejak masa kolonial sekitar 50an, kata ampel berasal dari bahasa Jawa yaitu Buluh yang berarti bambu. Buluh/bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas dibatangnya. Konon katanya tanah di Desa Ampel juga dipakai untuk penamaan Desa Ampel ditumbuhi pohon bambu ampel sehingga diberi nama Desa Ampel. Desa Ampel mulai ada sekitar tahun 1935 dengan pemimpin pertamanya yaitu mbah Sujono, sehingga diasumsikan bahwa yang melakukan pembabatan adalah mbah Sujono. Kekurangan penulisan ini, data yang didapatkan belum disertakan sumber terkait seperti penamaan desa tahun 1935.

Dapat disimpulkan ketika menulis sejarah, termasuk sejarah penamaan desa harus tetap mementingkan kelogisan, tidak mudah menerima mentah – mentah.  Hal tersebut bisa dengan melakukan crosscheck.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar